Jumat, 12 April 2013

Bagaimana caranya ke Bromo?

Golden Sunrise

Untuk kali ini saya cuma mau share gimana caranya untuk mencapai Bromo yang terkenal dengan sunrisenya yang indah dan tentunya hal tersebut sudah mendunia.

Transportasi udara :
Ketika sampai di Bandara Juanda apilihlah bus Damri kearah terminal bus Bungurasih Surabaya. Kemudian setelah itu carilah bus jurusan Jember atau Banyuwangi. Katakan kepada Kondektur, bahwa Anda ingin turun di Probolinggo. Ketika sampai di Terminal Probolinggo, lanjut angkutan desa ke jurusan Kecamatan Ngadisari, biayanya sekitar 25 ribu rupiah.
.
Transportasi dengan kereta api :
Anda bisa naik kereta api eksekutif Agro Angrek atau kereta api ekonomi non-AC Gaya Baru sampai Surabaya. Dari Stasiun Kereta Api Gubeng, Surabaya, dilanjutkan Kereta Api Mutiara Timur jurusan Surabaya-Banyuwangi yang berangkat pukul 09.00 WIB setiap harinya. Lanjutkan dengan membeli tiket sampai Stasiun Probolinggo. Dari Stasiun Probolinggo bisa naik angkutan kota ke Terminal Bus Probolinggo untuk ganti angkutan desa ke Kecamatan Ngadisari, kota terakhir sebelum ke Gunung Bromo. Apabila ingin naik bus eksekutif langsung ke Probolinggo, ada pilihan beberapa bus eksekutif di Terminal Bus Lebakbulus Jakarta jurusan Jember atau Banyuwangi. Anda cukup beli tiket jurusan Jakarta-Probolinggo saja.

Di Kecamatan Ngadisari banyak pilihan tempat menginap. Bisa di hotel atau rumah-rumah penduduk yang sekamar hanya 100 hingga 200 ribu rupiah saja. Urusan perut tak perlu khawatir. Ada banyak warung-warung makanan yang menjual minuman dan makanan panas untuk mengurangi dinginnya udara Gunung Bromo.

Untuk melihat matahari terbit ke Gunung Bromo lokasinya berada di Penanjakan. Anda perlu menyewa mobil jip hardtop untuk mengantar Anda menyeberangi lautan pasir. Harga sewa sekitar 300 hingga 400 ribu rupiah per mobil.

Untuk sewa mobil ini Anda bisa patungan dengan beberapa wisatawan. Satu mobil cukup untuk tujuh orang. Anda harus sudah memesan mobil jip ini pada malam hari. Pemilik hotel jam 03.00 WIB akan membangunkan Anda untuk berangkat melihat matahari terbit. Supir jip disini sangat mahir menyetir mobilnya di lautan pasir yang gelap.
 


Warung Makan Atap Indonesia



Warung makan adalah suatu tempat dimana kita bisa membeli makanan jadi yang kita inginkan atau hanya sekedar mengisi sedikit kekosongan lambung di perut kita setelah beraktivitas sehari-hari. Tapi bagaimana jika warung ini terletak di ketinggian lebih dari 3000 mdpl? Kita akan menyantap makanan pilihan kita dengan sensasi yang berbeda tentunya, dengan kabut yang tipis, udara yang dingin dan segar, rimbunan pohon-pohon berwarna hijau, maupun kicauan burung-burung yang terbang diatas kepala kita sembari bercanda gurau dengan kerabat kita.

Pintu masuk Mbok Yem
Menu makanan yang dihidangkan tidak sekomplit menu-menu warung makan di kota-kota besar,hanya nasi telor, nasi pecel,  mie rebus maupun mie goreng. Jadi jangan dibayangkan seperti rumah makan di kota-kota besar pada umumnya yang menyuguhkan hidangan-hidangan yang istimewa. Sebenarnya tujuan didirikan warung makan yang berlokasi di salah satu atap Indonesia, Gunung Lawu, yang berlokasi di Jawa Timur ini untuk membantu para pendaki maupun traveler yang kelaparan maupun kedinginan. Warung Makan yang terkenal dengan sebutan “Mbok Yem” ini tidak hanya menyuguhkan hidangan-hidangan untuk para pendaki maupun traveler yang plesiran ke Gunung Lawu melainkan juga menyediakan tempat istirahat maupun tempat bermalam yang menyatu dengan dapur serta warungnya dengan dekorasi yang sangat sederhana, rumah panggung rendah beralaskan tikar dan tentunya tidak dipungut biaya sama sekali. Jadi untuk kita yang tidak membawa tenda sebagai perlengkapan mendaki kita bisa menumpang untuk tidur dan beristirahat di warung ini yang tentunya mempunyai tempat untuk beristirahat yang cukup luas untuk para pendaki maupun traveler.

Nama warung “Mbok Yem” ini sendiri diambil dari nama pemilik warung ini sendiri, yaitu Mbok Yem dan tentunya warung ini sangat legendaris diantara para pendaki maupun para traveler. Yang dimana Mbok Yem ini tinggal sudah lama tinggal di Gunung ini dibantu oleh anaknya beliau sendiri yang memasok bahan-bahan makanan dan keperluan lain warung ini. Serta warung ini juga membantu member informasi tentang keadaan di Gunung Lawu jika terjadi hujan badai, maupun kebakaran hutan kepada penjaga hutan.

Beranikah anda untuk mencoba sensasi menyantap makan siang maupun malam anda di salah satu warung di atap Indonesia ini dengan ditemani kicauan burung serta kabut tipis?

Kolam Puncak Abadi Para Dewa



View dari atas

 
Hati-hati jangan tertipu dulu sama judulnya. Kolam ini letaknya di pelosok gunung yang dikenal sebagai gunung yang mempunyai puncak abadi para dewa, Gunung Semeru, Lumajang. Adanya kola mini tidak sengaja dibangun sama warga sekitar maupun para pendaki yang dengan niat mereka punya fantasi mandi-mandi di tengah gunung sampai mereka bela-belain bawa batako, semen, pasir dan lain-lain untuk bangun kolam ini, tapi kolam ini sengaja dibuat dari Tuhan Yang Maha Esa untuk para pendaki mau traveler yang hanya sekedar melepas kepenatan maupun menimati sensasi tidur di bawah lapisan kabut yang tipis.

Sekali lagi jangan membayangkan ini kolam beneran yah yang punya prosotan, pancuran air, maupun bebek-bebekan di tengah kolam. Tapi kolam ini lebih dahsyat, lebih menggelegar, lebih cetar membahana. Kenapa lebih cetar membahana? Karena di kolam ini disajikan air dalam volume yang besar yang terhampar di tengah pegunungan dengan lapisan kabut tipis diatasnya, udara sejuk bagi siapapun manusia yang berasa disana akan berdecak kagum keheranan akan kolam buatan Tuhan Yang Maha Esa ini dimana di pinggiran kolam ini ditata dengan rapi pohon-pohon cemara yang cantik nan menjulang tinggi.

View dari sisi lain
Ya, Danau Ranu Kumbolo. Itulah nama sebenarnya kolam yang berada di gunung para dewa ini. Nama ini sudah tidak asing lagi di dunia para pendaki maupun traveler karena pesona keindahannya yang magis dan menghipnotis para manusia yang melihat danau ini. Bayangkan aja apa yang bisa kita lakukan di tempat ini selama minimal 1 malam saja? Kita bisa menikmati lukisan alam dari sang pencipta sambil menikmati secangkir kopi sembari bersenda gurau dengan kerabat, atau ada yang suka memancing?jangan kuatir karena di danau ini pun tersedia ikan yang cukup melimpah yang bisa kita jadikan sebagai santapan makan malam kita ditemani pantulan sinar bulan yang menunjukkan cantiknya di air danau yang tenang ini.
Trek menuju lokasi

“Jauh ya akses ke dalam nya?” Ga jauh kok kira-kira 4-5 jam trekking tapi habis itu terbayarkan semua cucuran keringat kita. Tapi males ni pikul barang-barang kita dsana? Ga usah takut bagi kalian yang misalnya tidak punya fisik yang kuat karena di pintu gerbang masuk Gunung Semeru disediakan porter yang bisa membantu kalian membawa barang-barang bawaan kalian biar jalannya lebih enteng gitu, tinggal modal dengkul sama betis aja,enak kan? Dah gitu porter tadi bisa membantu kalian untuk membangun tenda, maupun menyiapkan api unggun untuk kalian jika kalian punya budget yang cukup dan ga mau repot nantinya.

Cuma ada 1 pesan untuk kalian yang berniat mengunjungi tempat ini. Jangan mengotori tempat ini generasi-generasi kita selanjutnya tetap bisa menikmati asrinya tempat ini sampai waktu kadaluarsa bumi ini berputar telah habis. Dan pastinya jangan lupa sampah-sampahnya dibawa turun ya biar kolam di puncak abadi para dewa ini tidak tercemar.