Kamis, 07 Juni 2012

Cave Tubing sensasi merinding

Petualangan dunia lain di perut bumi memang menyajikan cerita tersendiri bagi tiap-tiap petualangnya. Saya diajak untuk mengintip kehidupan lain yang berada di bumi tempat kita berpijak ini. Di atmosfir Gua ini kita disajikan pemandangan aliran sungai bawah tanah untuk menjelajahi kemisteriusan Gua yang berada di Bejiharjo, Karangmojo.

Berpetualang hanya beralaskan ban bekas kendaraan bermotor, life vest dan senter membuat diri semakin terpacu dalam penjelajahan ini. Mengikuti arus sungai dengan keheningan dan perasaan merinding, bertanya - tanya apa yang akan muncul di depan kita. Selama penjelajahan ini saya disuguhi oleh ribuan tatap mata dan kepakan sayap binatang malam yang mengilhami toko fiksi "Batman", stalaktit dan stalakmit yang menjulang dengan kokohnya serta terbentuk secara alami yang tumbuh dari dasar sungai maupun atap gua, dan tetesan air yang keluar dari rembesan stalaktit.


Gua ini terbagi menjadi tiga bagian: bagian terang, remang - remang dan gelap abadi. Pada bagian terang dan remang - remang saya masih bisa memandang keindahan alam di perut bumi dengan leluasa, dengan mata telanjang tentunya. Memasuki gerbang bagian gelap abadi, mata saya hanya bisa melihat dengan bantuan sorotan cahaya senter, menikmati keindahan Gua ini dengan cara yang berbeda yaitu bertualang dengan sorotan  cahaya yang terangnya tidak sama dengan terangnya cahaya di kamar saya.

 40-45 menit adalah waktu petualangan saya di Gua ini mulai dari garis start sampai finish di Gua tersebut. Sebelum mencapai garis finish kita dihadapkan lagi dengan keindahan tempat ini. Atap Gua yang "berlubang" ini mengantarkan seberkas sinar matahari yang menusuk ke permukaan sungai yang menimbulkan decak kagum bagi petualang yang melihat momen ini sambil terjun bebas ke aliran sungai melalui karang di sekitar sungai.